Jumat, 20 Desember 2013

PEMBENTUKAN & PERUBAHAN SIKAP KONSUMEN

(Berdasarkan Buku Perilaku Konsumen Schiffman-Kanuk)


1.      SIKAP
Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari dalam berperilaku dengan cara yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek tertentu.

2.      Apa yang Dimaksud dengan Sikap?
Ø Objekmerupakan sikap.
Ø Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari.
Ø Sikap mempunyai konsistensi.
Ø Sikap terjadi dalam situasi tertentu.

3.      Berbagai Model Struktur Sikap
Ø  Model Sikap Tiga Komponen.
Ø  Model Sikap Multi Sifat.
Ø  Teori Usaha Mengkonsumsi.
Ø  Model Sikap terhadap Iklan.

4.      Model Sikap Tiga Komponen
a)    Kognitif : Pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan objek sikap dan informasi yang berhubungan dari berbagai sumber.
b)          Afektif : Emosi dan perasaan konsumen mengenai suatu produk atau merk tertentu.
c)    Konatif : Kemungkinan atau kecenderungan bahwa seorang  individu akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap tertentu.

5.      Model Sikap Multi Sifat
Model sikap yang memperhatikan komposisi dari sikap-sikap konsumen ketika memilih hal atribut produk atau keyakinan.

6.      Model Sikap Multi Sifat
a)   Model Sikap Terhadap Objek
            Sikap merupakan fungsi dari adanya (atau tidak adanya) penilaian terhadap keyakinan atau sifat-sifat
            produk tertentu. Berguna untuk mengukur sikap terhadap merk.
b)   Model Sikap Terhadap Perilaku
            Merupakan sikap individu dalam berperilaku atau bertindak terhadap objek tertentu, dan bukannya
            sikap terhadap objek itu sendiri. Lebih mendekati perilaku yang sebenarnya.
c)    Teori Model Tindakan yang Beralasan
            Termasuk komponen  kognitif, afektif dan konatif. Termasuk norma-norma subjektif sebagai tam-
            bahan sikap.

7.      Teori Usaha Mengkonsumsi
Teori ini untuk menerangkan berbagai kejadian yang tindakan atau hasil tindakannya tidak pasti, tetapi sebaliknya kejadian dari tindakan tersebut mencerminkan usaha konsumen untuk mengkonsumsi (membeli).

Iklan yang mengilustrasikan Teori Usaha Mengkonsumsi
  • Sebuah  iklan obat untuk menurunkan berat badan. Iklan tersebut berisikan slogan yang dapat menarik hati konsumen untuk coba mengkonsumsi produk tersebut. Slogan iklan tersebut mengatakanMenurunkan berat badan menjadi jauh lebih mudah dan lebih cepat juga! Berkat revolusioner baru Xenadrine-EFX.
  • Sebuah iklan yang memperkenalkan lensa kontak untuk orang yang berpikir tidak bisa memakai lensa kontak. Menganjurkan untuk mencoba!
Beberapa Contoh Pendapat yang Terpilih Mengenai Potensi yang Mungkin Mempengaruhi dalam Melakukan Usaha Konsumsi

Hambatan PRIBADI POTENSIAL
a.       "Saya bertanya-tanya apakah kuku saya akan lebih panjang pada saat pernikahan saya."
b.      "Saya ingin mencoba menghilangkan berat badan 15 pound pada musim panas mendatang."
c.       "Saya akan mencoba mendapatkan tiket pertunjukan Broadway untuk ulang tahun Kamu."
d.      "Saya akan mencoba berhenti merokok di ulang tahun saya."
e.       "Saya akan meningkatkan seberapa sering saya pergi ke gym dua kali sampai dengan empat kali dalam seminggu."
f.       "Malam ini, saya tidak akan memiliki makanan penutup di restoran."
Hambatan LINGKUNGAN POTENSIAL
a.       " Sepuluh orang pertama yang menelepon akan menerima kaos gratis."
b.      "Maaf, sepatu tidak datang dalam pengiriman dari Italia."
c.       "Hanya ada tiga botol sampanye di gudang kami. Anda lebih baik datang di lain hari. "
d.      Saya minta maaf. Kami tidak bisa melayani Anda. Kami menutup restoran karena ada masalah dengan oven.

8.      Model Sikap Terhadap Iklan
Sebuah model yang menggambarkan bahwa konsumen membentuk berbagai perasaan (afeksi) dan pertimbangan (kognisi) sebagai akibat keterbukaan terhadap iklan, yang pada akhirnya mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan terhadap merk. 

9.      Isu-Isu dalam Pembentukan Sikap
a)   Bagaimana Sikap Dipelajari
Ø Sikap bisa muncul setelah pembelian atau sebelum pembelian.
b)   Sumber – Sumber yang Mempengaruhi Sikap
Ø Pengalaman pribadi.
Ø Pengaruh keluarga dan lingkungan.
Ø Pemasaran langsung dan media massa.
c)    Faktor – Faktor Kepribadian
Ø Pengkondisian dan pengalaman.
Ø Pengetahuan dan kepercayaan.

10.      Strategi Perubahan Sikap
Ø Mengubah Fungsi Motivasi Dasar.
Ø Menghubungkan Produk dengan Kegiatan tertentu sehingga dapat dikagumi.
Ø Menyelesaikan Masalah Dua Sikap.
Ø Mengubah Komponen Model Multi Sifat.
Ø Mengubah Keyakinan Terhadap Merk Pesaing. 

11.      Menurut Pendekatan Fungsional Sikap Digolongkan Menjadi 4 Fungsi
Strategi yan paling efektif untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk atau merk tertentu adalah dengan membuat berbagai kebutuhan tertentu menonjol. Salah satu metode untuk mengubah motivasi dikenal sebagai pendekatan fungsional. Menurut pendekatan ini, sikap dapat digolongkan menjadi 4 fungsi, yaitu:
a)   Fungsi Manfaat
Konsumen mendapatkan manfaat yang lebih dari suatu produk dibandingkan dengan produk lainnya.
b)   Fungsi Pembelaan Ego
Konsumen mendapatkan rasa nyaman karena telah mengkonsumsi suatu produk, sehingga konsumen tidak ingin beralih ke produk lain.
c)    Fungsi Pemberian Nilai
Konsumen memberikan nilai postif ataupun negatif terhadap suatu produk, sehingga konsumen dapat memilih produk yang bernilai positif.
d)   Fungsi Pengetahuan
Sebelum konsumen mengkonsumsi sebuah produk, konsumen telah mempelajari dan mengetahui produk yang ingin dikonsumsi. Sehingga konsumen merasa puas dengan produknya karena sebelum mengkonsumsi ia telah mempelajari dan mengetahui produknya.

12.      Contoh-Contoh dari Pendekatan Fungsional Sikap

 1.   Fungsi Manfaat
    Ada 2 jenis produk semprotan desinfektan, namun dari 2 produk tersebut masing-masing berbeda manfaatnya. Konsumen (Tuan A) lebih memilih menggunakan produk Clorox daripada Lysol, karena Clorox memiliki manfaat yang lebih dari Lysol. Clorox dapat bekerja membunuh bakteri selama 24 jam, sedangkan Lysol tidak bisa.

 2. Fungsi Pembelaan Ego
     Konsumen sudah merasa nyaman menggunakan produk pelembut pakaian Molto. Hal ini disebab-
     kan karena Molto memakai fungsi pembelaan ego.
            
3.      Fungsi Pemberian Nilai
Seorang konsumen memberikan sebuah penilaian terhadap produk suku cadang (spare part) mobil yaitu tentang kualitas ban Bridgestone.

4.      Fungsi Pengetahuan
Seorang konsumen mengkonsumsi sebuah produk teh hijau karena ia telah mempelajari dan mengetahui bahwa teh hijau itu baik untuk dikonsumsi olehnya.

13.   Elaboration Likelihood Model (ELM) = Model Perluasan Kemungkinan
Sebuah teori yang mengemukakan bahwa level keterlibatan seseorang ketika memproses pesan adalah sebuah faktor yang sangat penting untuk menentukan rute persuasif (ajakan) mana yang lebih efektif.
                         
14.    Mengapa Perilaku Dapat Mendahului Atau Mengikuti Pembentukan Sikap?
  • Teori Ketidakcocokkan Kognitif
  • Teori Kepemilikan Sifat Tertentu

15.   Teori Ketidakcocokkan Kognitif
Ketidaknyamanan dan ketidakcocokkan terjadi ketika konsumen mempunyai pemikiran yang bertentangan mengenai keyakinan atau obyek sikap tertentu.
Contoh :
Misalnya, ketika konsumen membuat komitmen untuk membuat DP atau memesan produk (terutama yang mahal seperti cicin permata), mereka sering merasakan ketidakcocokkan kognitif ketika mereka mengingat kualitas yang unik dan positif dari merk yang tidak terpilih. Jika ketidakcocokkan kognitif terjadi setelah pembelian, disebut ketidakcocokkan pasca-pembelian.

16.  Posting Pembelian Disonansi
Disonansi kognitif yang terjadi setelah konsumen telah membuat komitmen pembelian. Konsumen mengatasi disonansi ini melalui berbagai strategi yang dirancang untuk mengkonfirmasi kebijaksanaan pilihan mereka.

17.   Teori Kepemilikan Sifat Tertentu
Sebuah teori yang menggambarkan pembentukan dan mengubahan sikap sebagai hasil perkembangan pemikiran orang mengenai perilaku (persepsi diri) dan pengalaman mereka sendiri.

18.   Isu dalam Teori Kepemilikan Sifat Tertentu
a)    Teori persepsi diri
Suatu teori yang menyatakan bahwa konsumen mengembangkan sikap dengan merefleksikan pada perilaku mereka sendiri.
b)   Kepemilikan Sifat Terhadap Orang Lain
Teori ini berisi tentang keyakinan seseorang  yang muncul sebagai hasil dari sejumlah pengalaman diri maupun apa yang dirasakan dan dipahami pihak lain terhadap dirinya.

c)    Kepemilikan Sifat Terhadap suatu Hal (barang)
Teori ini berisi tentang keyakinan seseorang dalam  menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk/barang tertentu, sehingga ia mendapatkan dampak karena manfaat dari barang yang ia konsumsi.
d)   Bagaimana kita menguji Kepemilikan Sifat
Sebuah cara atau analisa untuk mengetahuiKepemilkan Sifat Tertentuapa yang kita gunakan umtuk membeli atau memutuskan untuk mengkonsumsi suatu barang.

19.   Teori Persepsi Diri
Sebuah teori yang mengemukakan bahwa konsumen mengembangkan sikap dengan merefleksikan pada perilaku mereka sendiri.

20.   Kriteria Kepemilikan Sifat secara Pertahanan 
Sebuah teori yang menunjukkan konsumen cenderung untuk menerima kredit untuk hasil yang sukses (atribusi internal) dan menyalahkan orang lain atau produk untuk hasil yang gagal (atribusi eksternal).

21.   Kriteria Kepemilikan Sifat Tertentu secara kausal
a)   Ciri Khas/Keunikan
Konsumen menilai suatu produk atau barang dari ciri khas/keunikan yang dimiliki oleh suatu produk atau barang. Contoh: (Lampu Philip mempunyai keunikan dengan menciptakan produk Lampu Philip Tornado yaitu lampu yang berbentuk seperti tornado.
b)   Konsisten Dengan Waktu
            Konsumen menilai suatu produk dengan melihat konsistensi waktu dalam pengiriman produk atau
            barang. Agar barang yang dicari oleh konsumen selalu dapat terpenuhi, sehingga konsumen setia me-
            milih produk tersebut. Contoh: (Pengiriman Air mineral kemasan merk Aqua ke pasar selalu konsis-
            ten dengan waktu, sehingga setiap konsumen mencari produk atau barangnya selalu ada).
c)    Konsisten Dengan Modal
Konsumen menilai suatu produk dengan melihat konsistensi modal/harga produk atau barang yang dijual di pasar. Contoh: (Walaupun BBM naik, tetapi produk roti tawar merk sari roti tidak mengalami kenaikan. Hanya saja produknya mengalami sedikit penyusutan ukurannya).
d)   Konsensus
            Konsumen menilai suatu produk dari mendengarkan opini atau pendapat dari masyarakat yang meng-
            konsumsi suatu produk. Contoh: (Seorang konsumen yang ingin membeli laptop, tetapi konsumen ter-
            sebut meminta pendapat terhadap orang-orang di lingkungannya terlebih dahulu. Dengan begitu konsu- 
            men dapat menentukan pilihannya terhadap suatu produk laptop).







Tidak ada komentar:

Posting Komentar