Rabu, 17 Desember 2014

ANALISIS SWOT TERHADAP PT. BANK MUAMALAT DEPOK



Disusun Oleh:
1.   Fiqri Ramadhan                   (12211882)
2.   Hendy Delta R.                     (13211315)
3.   Muhamad Syah Putra         (14211716)
4.   Yulius Vidianto                    (17211653)
5.   Radithya Rahman               (19211000)


KELAS       :  4EA13







                                 VISI

Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,serta dikagumi di pasar rasional.


                                                                    MISI

Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.





Pengertian Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Analisa SWOT menurut pandangan Philip Kotler (2000:8) diartikan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis SWOT ini biasanya dipakai oleh para manajer perusahaan, khususnya manajer operasional dan manajer pemasaran untuk mengetahui dan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil dalam strategi perusahaan.


Analisa SWOT pada PT Bank Muamalat, yaitu sebagai berikut :

STRENGTHS (Kekuatan)
  •      Sistem yang lebih adil berpedoman pada Al-Quran dan Al-Hadist sehingga tidak ada yang dirugikan.
  •         Merupakan Bank Syariah pertama di Indonesia.
  •      Memiliki pelayanan karyawan lebih baik dari bank konvensional (sopan, rapi, mengucapkan salam, dll).
  •         Produk dan jasa yang ditawarkan sangat bervariasi.
  •         Nama bank Muamalat sudah membentuk persepsi yang kuat pada masyarakat adalah bank yang menganut prinsip ekonomi syariah.
  •         Kinerja keuangan sudah cukup baik.
  •         Telah terbukti tahan krisis.
  •     Keamanan nasabah terjamin.

WEAKNESS (Kelemahan)
  •           Masih cukup sulit mendapatkan banyak SDM untuk dijadikan pegawai BMI yang berkompeten dalam bidang perbankan syariah.
  •          Belum meratanya penyebaran kantor Bank Muamalat di seluruh provinsi.
  •           Masih banyaknya masyarakat yang belum tahu tentang perbankan syariah, sehingga lebih memilih pada bank konvensional.
  •          Persepsi masyarakat masih terbawa oleh iming-iming hadiah undian & bunga bank, sehingga bank konvensional lebih dipilih.
  •           Kurangnya kerjasama Bank Muamalat dengan instansi perguruan tinggi, seperti halnya UG dengan Bank DKI.
  •    Dalam segi iklan/pemasaran, Bank Muamalat masih kalah dibanding bank konvensional/bank syariah lainnya yang lebih gencar melakukan promosi di televisi atau media lainnya.

OPPORTUNITIES (Kesempatan)
  •          Pertumbuhan pasar di Indonesia yang pesat dapat menjadi peluang Bank Muamalat memikat calon nasabah.
  •           Tidak dikhususkan untuk orang Islam saja.
  •           Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam merupakan pasar potensial yang sangat besar.
  •           Cabang yang semakin banyak membuat konsumen mudah mendatangi dan memilih untuk menjadi nasabah di bank tsb.
  •      Pertumbuhan ekonomi & tekhnologi mempenga-ruhi gaya hidup masyarakat untuk ikut menyimpan uangnya di bank.

THREATS (Ancaman)
  •            Banyaknya pilihan produk & hadiah undian dari perbankan lain.
  •           Kurangnya sosialisasi & edukasi kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat masih pada persepsi bahwa bank konvensional lebih menguntungkan dengan sistem bunganya.
  •      Semakin banyaknya Bank Syariah yang bermunculan.

Dokumentasi Gambar :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar